Beranda | Artikel
Beriman Kepada Peristiwa Isra Miraj
Senin, 17 September 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Beriman Kepada Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. dalam pembahasan Kitab Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 15 Dzul Hijjah 1439 H / 27 Agustus 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Tawakalnya Ummu Ismail

Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini

Kajian Tentang Beriman Kepada Peristiwa Isra’ Mi’raj – Kitab Ahsanul Bayan

Isra’ dan Mi’raj merupakan mukjizat yang besar yang Allah karuniakan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mukjizat ini telah tsabit (tetap) dalam Al-Qur’an dan dalam sunnah. Allah subhanahu wa ta’ala memperjalanan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan ruh dan jasadnaya dalam keadaan terjaga. Ini yang kita yakini, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperjalankan oleh Allah dari Mekah atau Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian mi’raj dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿١﴾

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya diantara ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra`[17]: 1)

Tidak ada kata kecuali kita harus beriman. Tidak ada sikap kecuali kita harus meniru sikapnya Abu Bakar As-Sidiq radhiyallahu ‘anhu.

Pengertian Mi’raj

Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Masjidil Aqsha dimalam itu juga setelah Isra’ kelangit yang tinggi. Kemudian setelah itu kembali ke Baitul Maqdis lalu ke Mekah. Dan semua itu terjadi dalam satu malam. Ini adalah kejadian yang diluar nalar manusia. Apalagi diizaman itu. Inilah ujian keimanan.

Allah subhanahu wa ta’ala telah mengabarkan hal ini di dalam Al-Qur’an. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ ﴿١٣﴾ عِندَ سِدْرَةِ الْمُنتَهَىٰ ﴿١٤﴾ عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ ﴿١٥﴾ إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ ﴿١٦﴾ مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ ﴿١٧﴾ لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ ﴿١٨﴾

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat diantara ayat-ayat Allah yang paling besar.” (QS. An-Najm[53]: 18)

Wahai hamba-hamba Allah, mari kita mendengar apa yang akan dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mukjizat isra’ dan mi’raj.

فُرِجَ عَنْ سَقْفِ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ، فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَفَرَجَ صَدْرِي، ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ جَاءَ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وَإِيمَانًا، فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي،

Atap rumahku terbuka saat aku ada di Mekah. Kemudian, Jibril turun dan membelah dadaku lantas mencucinya dengan air Zamzam. Jibril datang membawa baskom emas penuh hikmah dan iman kemudian menyiramkannya ke dadaku lalu dia menutupnya.” (HR. Bukhari no. 349)

Simak Kisah Lengkap dan Download Kajian Tentang Beriman Kepada Peristiwa Isra’ Mi’raj – Kitab Ahsanul Bayan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/44689-beriman-kepada-peristiwa-isra-miraj/